Rabu, 03 Juni 2009

wanita berkalung sorban antara pro dan kontra

hanung bramantyo seorang figur sutradara muda yang berbakat kembali menunjukan dedikasinya didunia perfileman indonesia. dengan dirilisnya film perempuan berkalung sorban yang diperankan oleh reveliana s.temat cs dan beberapa artist kawakan seperti widyawati. film yang cukup membuiat ribuan orang menagis dengan seribu alasan. keterwakilan seorang wanita terasa sekali sehingga cukup mendapat simpatik dari kaum hawa di Indonesia.
film yang mengisahkan tentang kehidupan disebuah ponpes di jawa timur ini membuat banyak kalangan unjuk gigi untuk memberikan komentar dari yang merasa tersakiti hingga yang merasa terwkili hinga muncul pro dan kontra terhadap film yang digarap oleh mas hanung ini.
kalangan pondok pesantrn merasa terhina dengan film ini karena mereka merasa banyak film ini menampilkan hal-hal yang dapat merusak citra ponpes yang seolah ponpes adalah tempat pengasingan dan tempat pembuangan bahkan lebih dari itu pesantren layaknya sebuah penjara bagi wanita yang seluruh tindak tanduknya sangat dibatasi, apakah benar peantran seperti itu? saya seorang alumnus salah satu ponpes juga merasa ada sedikit keganjalan dalam fenomena yang digambarkan sebenarnya ponpes tidaklah seperti itu gambaran yang sangat menyedihkan. sebenarnya hal itu terjadi karena seorang manusia yang mempunyai latar belakng pendidikan dan pemikiran yang berbeda ketika menangkap pesan Al-quran sehingga terjadi semacam bentuk penafsiran yang berbeda terhadap wanita.
dengan demikian islam sebagai bentuk idiologi(agama) yang dianut menjadi terbawa tercemarkan ketika terjadi sebuah kesalahan pemahaman dalam menagkap pesan Al-quran. islam bukanlah sebuah pemikiran manusia akan tetapi pemikiran manusia seringkali menyakiti islam. banyak hal yang terjadi dan terkait dengan masalah ini.
seperti ketika terjadi beberapa bentuk kekerasan di indonesia yang mengatasnamaka islam.
berpikir terhadap sesuatu terus dan terus kita lakukan dengan proses dan tujuan yang benar
wallhu taufiq........... ilaini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar